Surat cinta untuk para TAers


Dear TA’ers, semangat pagi semuanya! Penelitian merupakan sebuah perjalanan panjang berbatas waktu. “Panjang” karena pengetahuan adalah tidak terbatas. “Berbatas waktu” karena eksistensi kita di kampus ada periode limitnya. Oleh karenanya, setiap individu ketika melakukan penelitian harus memiliki kesiapan mental dan fisik, pengetahuan dan kemampuan, serta kesabaran dan konsistensi. Ujung-hasilnya adalah bukan mencari kesempurnaan, tetapi ‘kebaruan’ yang levelnya disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Apabila demikian, maka melakukan penelitian sangat berbeda seperti mengerjakan tugas-tugas lainnya yang selama >3 tahun telah dilakukan dan dilatih. Penelitian harus layak proposalnya, metodenya, persiapannya, analisisnya, dan bagaimana kesimpulan penelitian mencerminkan ‘kebaruan’. Penelitian juga bukan bentuk pengulangan, bukan pula hanya mengganti variasi parameter. Tetapi, penelitian adalah menjawab permasalahan baik dari sisi problem riil di lapangan, metode, alat ukur, ataupun model/kebijakan.

Saya mencoba mengevaluasi sistem bimbingan penelitian Tugas Akhir (TA) selama dua tahun terakhir (2018-2019). Setelah kembali dari tugas belajar (>3 tahun). Saya mendapatkan beragam informasi/pengalaman yang menarik terhadap berbagai karakteristik sistem (mulai beranggotakan tiga mahasiswa sampai dengan anggota Lab. >20 mahasiswa) dan individu yang unik. Setiap semester, saya selalu mencoba hal yang baru. Terutama melakukannya untuk mengatasi berbagai kemandekan di dalam penelitian dan terobosan agar hasil menjadi optimal. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan dan banyak hal yang harus diselesaikan dengan waktu yang terbatas. .

Pada akhir semester Ganjil, saya harus memutuskan dengan penuh pertimbangan terhadap beberapa mahasiswa yang layak/tidaknya sidang TA periode Januari. Mahasiswa A, harus tetap fokus mengerjakan TA-nya. Energinya hanya disalurkan untuk mengerjakan TA saja selama 1-3 bulan kedepan. Hal yang perlu dilakukan diantaranya eksperimen, penulisan buku TA dan manuskrip. Kondisi badan harus dijaga agar tidak menjadi masalah di hampir 6 bulan terakhir. Mahasiswa B, terdapat dua pilihan yang dapat diambil yaitu mengganti pembimbing TA atau topik penelitian. Apabila semester depan tetap tidak menunjukkan itikad baiknya, maka saya asumsikan yang bersangkutan memilih pilihan pertama yang diambil.

Mahasiswa C, memiliki semua karakter di dalam melakukan penelitian dan etos kerja cukup bagus. Namun demikian, data penelitian yang terbatas sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat ‘story’ penelitiannya dengan jelas. Dengan waktu yang tersedia, tidak cukup slot waktu untuk memperbaikinya satu bulan ke depan. Mahasiswa D, saya belum memahami situasi yang ada. Data seharusnya ada dan banyak, serta banyak hal menarik yang dapat disampaikan di dalam penelitiannya. Tetapi, hal tersebut tidak tersaji di dalam paparannya. Ada beberapa bagian eksperimen yang belum selesai di dalam penelitiannya. Saya harapkan yang bersangkutan dapat fokus menyelesaikannya dalam 1-3 bulan ke depan dengan tanpa ada gangguan. Hal ini dikarenakan yang bersangkutan tidak terbebani dengan mata kuliah (MK) lainnya di semester depan.

Mahasiswa E, memiliki data penelitian yang cukup baik. Akan tetapi sampai hari ini saya belum ‘clear’ terhadap hasil apa yang akan disampaikan di dalam penelitiannya. Dengan dukungan data dan referensi yang cukup, hal tersebut dapat diperjuangkan setelah dilakukan evaluasi kembali. Mahasiswa F, sama halnya dengan mahasiswa C, tetapi dengan hasil penelitian dan data yang lebih baik. Mempunyai pengalaman yang baik di dalam mengerjakan proyek yang bersesuaian dengan topik penelitiannya. Akan tetapi tidak tahu kenapa tidak dapat menyelesaikan buku dan jurnal TA-nya. Tampak bahwa tipikal mahasiswa dengan target 3.5 tahun terbebani dengan masih banyaknya MK yang harus diselesaikan. Sebagai perbandingan kasus di tempat lainnya, ada yg layak dan berhasil tetapi kebanyakan mendapatkan “pemakluman”. Hal yang terakhir tidak mungkin terjadi di Lab kita.

Keempat mahasiswa lainnya, dari 10 mahasiswa yang sepatutnya bisa lulus, dapat maju sidang TA periode Januari 2020. Dengan catatan keempatnya tetap memperbaiki tulisannya serta mempersiapkan slide presentasi TA-nya. Apakah yang akan sidang TA sudah selesai mengerjakan TA-nya? Sengaja saya memberikan penilaian kemajuan 80% dikarenakan proses review masih berlangsung. Dari keempat orang tersebut, semua jurnalnya belum di submit kemanapun. Hal ini berpotensi untuk dilakukan revisi 10-15%. Hal lainnya adalah hasil sidang biasanya ada hal yang sering dan selalu bermasalah, yaitu ‘typo’ dan kesalahan format penulisan. Ditambah dengan penjelasan yang keliru pada saat sidang dan/atau style yang diinginkan Penguji, faktor ini berpotensi <10% untuk disempurnakan.

Beberapa mahasiswa yang saya tolak, kebanyakan jalan cerita dari hasil penelitiannya tidak ditemukan kebaruan. Mohon diingat kembali konsep kebaruan berdasarkan grade yang saya sebutkan sebelumnya. Perlu diingatkan kembali bahwa saya tidak terlalu menyukai perkejaan yang sama dilakukan secara berulang. Harus ada sesuatu yang baru yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan pada penelitian sebelumnya sehingga diharapkan luaran penelitian akan terus berkesinambungan.

Ini merupakan keputusan final dan berat hati yang dapat saya sampaikan. Pencapaian semester ini, yang dapat maju sidang hanya 40% (67% pada periode terakhir). Tampak semua orang, termasuk saya, terbebani dengan rencana penelitiannya sendiri. Terdapat mahasiswa yang berhasil dan fokus di dalam penelitiannya. Tidak sedikit yang terus mencoba tetapi hasilnya belum optimal. Yang lainnya mengalami kendala karena masalah teknis/non-teknis. Hal ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi kita semua. Kedepannya kita bisa mengambil hikmah untuk perbaikan diri dan sistem.

Lalu apakah ada solusi untuk mengatasi hal ini semua pada semester depan? Saya sedang berpikir, bagaimana kalau TA itu selesai dalam satu semester, kemudian diolah penulisannya di semester berikutnya? karena keduanya membutuhkan usaha yang sama besar. Atau alternatif lainnya, TA itu perlu 3 semester. Semester ke-1 pra-PKIP, setara dengan pembuatan proposal TA. Semester ke-2 PKIP, setara dengan TA. Sedangkan semester terakhir, fokus pada penulisan karya ilmiah yang dipubilkasikan ke luar. Bisa juga menggunakan skema lainnya seperti paten atau rintisan perusahaan berbasis sains dan teknologi. Luaran penelitian cukup dituliskan dalam bentuk jurnal. Minimal memenuhi kaidah pada jurnal internal (eProceeding) apabila hasil penelitian belum cukup baik untuk disampaikan di jurnal berskala nasional/internasional. Proses peer-reviewed jurnal sangat baik untuk melihat tulisan kita dengan objektif oleh pihak eksternal yang sesuai dengan bidang keahliannya. Saya tidak tahu apakah ada karakter mahasiswa yang cocok dengan hal tersebut atau tidak.

Sejauh ini, saya belum mendapatkan penyanggah yang tepat pada saat seminar ataupun sidang Tugas Akhir. Permasalahan yang ditanyakan hanya masalah dasar, yang dalam pemahaman saya sudah sebagian besar diidentifikasi dari penelitian sebelumnya. Hanya saja dalam setiap seminar ataupun sidang Tugas Akhir, masih ditemukan kesalahan prinsip/fundamental. Mungkin mahasiswa belum memahami konten yang dipaparkan di setiap pertemuan Lab. per minggunya. Atau mahasiswa tidak cukup membaca buku/draft TA sebelumnya. Hal pertama bukan karena Dosen tidak mampu, tetapi bidang keahliannya tidak terlalu beririsan sehingga tidak mendalam apa yang akan diuji/dibahas. Hal kedua, akan sangat baik kalau penelitian kita bisa kirimkan ke konferensi/jurnal nasional/internasional. Konferensi melatih kita berbicara di depan umum. Sedangkan jurnal melatih kita memberikan argumentasi yang cukup ilmiah.

Pada Kamis 2 Januari, semua TAers WAJIB hadir dalam Lab meeting. Agendanya yaitu pra sidang. Bagi yg belum layak sidang, diharapkan dapat belajar dan berdiskusi memperbaiki paparan dalam tulisannya ataupun hal teknis lainnya. Pada akhirnya, saya memohon maaf apabila ada kata dan perbuatan yang tidak menyenangkan. Salam perbaikan untuk kita semua 🙏

Bandung, 1 Januari 2020.


2 responses to “Surat cinta untuk para TAers”

Leave a Reply